Senin, 04 April 2011

KALIMAT PENEGAS DAN ARGUMENTASI (TUGAS B.INDONESIA)

Nama : gunawan wibisono /10208554
Kelas : 3EA03

Kalimat PenaLaran :
1. Produksi sapi dan daging sapi nasional mampu memenuhi 70 persen kebutuhan dalam negeri.
2. Batik adalah produk lokal unggulan yang paling menarik minat konsumen.
3. UBEP Sangasanga dan Tarakan adalah unit bisnis Pertamina EP yang bertugas mengelola wilayah kerja Sangasanga dan Tarakan.
4. Pemerintah menargetkan produksi pertama dari gas metana batu bara atau "coal bed methane" pada Mei 2011.
5. Total jumlah sukuk ritel yang bisa dilepas pemerintah pada rencana penerbitan tanggal 23 Februari 2011 adalah di bawah Rp 10,8 triliun.
Kalimat Argumentasi :
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mempertanyakan hasil panen gabah yang dilaporkan gagal di berbagai tempat kepada Menteri Pertanian Suswono. Kegagalan panen wajib diketahui sejak awal agar pemerintah dapat mengantisipasi potensi kekurangan pasokan pangan pada pertengahan tahun 2011. Hatta mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Jumat (18/2/2011).
Menurut Hatta, untuk mengamankan stok cadangan beras pemerintah, Bulog mendapatkan perangkat hukum lengkap berupa instruksi presiden tentang fleksibilitas pembelian beras petani. Aturan teknisnya pun sudah diterbitkan Kementerian Pertanian. "Itu dari Menteri Pertanian, dikeluarkan minggu kemarin. Bulog ditegaskan tidak boleh membeli di bawah HPP (harga pembelian pemerintah). Itu untuk perlindungan petani, harus sesuai atau di atas HPP, maka dibuat tabel rafaksi, itu keluar dari Menteri Pertanian kemarin" ujarnya.
Hatta mengatakan, dirinya baru tahu tentang kegagalan panen di beberapa tempat melalui berita media massa. Hal itu perlu diklarifikasi langsung dari Menteri Pertanian. "Saya baca di koran hari ini bahwa panen tidak sesuai dengan yang diharapkan. Itu tentu harus diantisipasi di mana titik persoalannya. Apakah ada pada produktivitas atau apa, saya akan minta penjelasan Menteri Pertanian soal itu," katanya.
Keterangan:
1. kalimat penalaran : kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran, karena Hatta baru tahu tentang kegagalan panen melalui berita media massa.
2. kalimat argumentasi : kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat argumentasi, karena Bulog ditegaskan tidak boleh membeli dibawah HPP(harga pembelian pemerintah) untuk perlindungan petani.

3. Penjualan Barang Konsumsi Positif
Perusahaan informasi dan media global, The Nielsen Company, mencatat penjualan barang-barang konsumsi bergerak cepat, seperti makanan, minuman, obat-obatan, produk perawatan pribadi, dan barang keperluan rumah tangga, menunjukkan tren positif selama 2010.
Direktur Eksekutif Retail Measurement Services Nielsen, Teguh Yunanto, Selasa (22/2/2011) di Jakarta mengatakan, nilai penjualan 43 kategori barang konsumsi bergerak cepat (fast moving consumer goods/FMCG) selama 2010 mencapai Rp 121 triliun atau meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan dari 2008 ke 2009, yang menurut catatan Nielsen hanya sebesar 8,5 persen. "Trennya positif dan tahun ini pasar akan masih seperti itu," kata Teguh.
.Menurut Nielsen, peningkatan penjualan pada kategori makanan dan minuman mencapai 12,7 persen atau hampir dua kali lipat dari peningkatan penjualan produk tersebut selama 2009, yang sebesar 6,6 persen.
Sementara peningkatan penjualan barang kategori produk perawatan pribadi pada 2010 hanya 13,3 persen, sedikit lebih lambat dari 2009 yang peningkatannya mencapai 15,4 persen.
Peningkatan penjualan produk rumah tangga juga mengalami perlambatan selama 2010. Selama kurun waktu itu penjualan produk rumah tangga hanya 4,3 persen, lebih rendah dibandingkan dengan penjualan 2009 sebesar 9,1 persen. "Ini bisa merupakan indikasi bahwa konsumen mengorbankan sebagian keperluan rumah tangga mereka untuk berbelanja makanan dan memenuhi kebutuhan gaya hidup," kata Teguh.
Keterangan:
1. Kalimat Penalaran : kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran, karena terdapat fakta kalau nilai penjualan 43 kategori barang konsumsi bergerak cepat selama tahun 2010.
2. Kalimat Argumentasi : kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat argumentasi, karena ada pendapat bahwa konsumen mengorbankan sebagian keperluan rmah tangga mereka utuk berbelanja makanan dan memenuhi kebutuhan gaya hidup.

4. Apindo Sepakat Membayar "nyicil"
Wakil Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani mengungkapkan pihaknya dan PLN sepakat mengambil jalan tengah berupa pembayaran sebagian tagihan secara cicilan bagi industri.

"Apindo dan PLN sepakat memberikan jalan tengah berupa pembayaran sebagian tagihan secara cicilan bagi industri yang diperkirakan mengalami kesulitan apabila capping (pembatasan) dicabut," jelasnya.

Ia menilai hasil yang diputuskan DPR dan Menteri ESDM berapa waktu lalu mengenai capping tarif listrik untuk industri tidak tegas menyatakan bahwa capping dicabut. Sehingga bisa memiliki tafsir berbeda.

PLN sebagai partner Apindo (industri) sepakat untuk tidak berlama-lama dalam perbedaan pendapat soal capping. "Apabila kemudian hari Pemerintah-DPR menetapkan capping masih berlaku, maka Apindo minta kepada PLN untuk memperhitungkan kembali tagihan listrik yang telah dibayarkan," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Kementerian ESDM dan PT PLN dihasilkan kesimpulan mengenai capping (pembatasan) tarif dasar listrik untuk sektor industri. Komisi VII meminta pemerintah tetap memberlakukan capping TDL untuk sektor industri.

"Komisi VII DPR meminta pemerintah untuk melaksanakan disiplin anggaran subsidi listrik dan tetap berpedoman kepada UU 10 tahun 2010 tentang APBN 2011 sebesar Rp 40,7 Triliun," ujar ketua Komisi VII, H Teuku Riefky Harsa.(Srihandriatmo Malau)
Keterangan :
1. Kalimat Penelaran : kalimat yang bergaris bawah merupakan kalimat penalaran, karena PLN sepakat untuk tidak berlama-lama dalam perbedaan pendapat soal capping.
2. Kalimat Argumentasi : kalimat yang bergaris miring merupakan kalimat argumentasi, karena Komisi VII DPR mengajak pemerintah untu melaksanakan disipin anggaran subsidi listrik dan tetap berpedoman kepada UU 10 tahun 2010.
5. Perubahan Iklim Tingkatkan Kemisknan

Perubahan iklim yang berdampak terhadap sektor pertanian dapat berujung pada peningkatan angka kemiskinan di Indonesia.
Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Handoko, menyampaikan, skenario terburuknya, perubahan iklim membuat produktivitas pertanian menurun sehingga pendapatan petani semakin kecil. Padahal, dua pertiga warga miskin di Indonesia berada di pedesaan dan mengandalkan hidupnya dari pertanian.
Kendati demikian, Handoko juga mengatakan bahwa perubahan iklim dapat membuat petani lebih maju. Perubahan iklim memaksa petani beradaptasi lebih kreatif. Namun, jika melihat kondisi petani di Indonesia, hal tersebut seolah mustahil. Menurut Handoko, kondisi petani Indonesia saat ini memprihatinkan.
"Lahan pertaniannya sudah sempit, modalnya juga pas-pasan, pendidikannya lebih rendah, lebih banyak makin miskin, produksi akan turun," katanya. Sementara kondisi iklim di Indonesia saat ini, lanjut Handoko, menunjukkan tanda-tanda perubahan perubahan. "Yang sekarang, ya, kekeringan, terus banjir, kekeringan. Di daerah-daerah yang monsoonal, antara musim hujan dan kemaraunya jelas, terjadi kekeringan, musim hujannya makin pendek," papar Handoko.
Akibat perubahan iklim tersebut, waktu tanam bergeser. Semula petani dapat memanen dua kali dalam setahun, kini menjadi hanya satu kali panen. Handoko melanjutkan, turunnya produktivitas pertanian akibat perubahan iklim tersebut dapat berakibat fatal secara nasional. Diramalkan, pada 2050 terjadi defisit gabah kering sebesar 60 juta ton. "Itu asumsi tidak ada penambahan lahan atau pengurangan konsumsi per kapita," ujarnya.
Untuk mencegah hal tersebut, lanjut Handoko, diperlukan upaya bersama dalam mengatasi ketahanan pangan jangka panjang. Hal itu dapat dilakukan antara lain dengan mengurangi konsumsi beras, diversifikasi pangan, peningkatan luas areal pertanian, peningkatan produktivitas, perencanaan waktu dan pola tanam, intensifikasi dan konservasi lahan serta air, dan peningkatan pemahaman petani tentang iklim melalui pendidikan.
Keterangan ;
1. Kalimat Penalaran : kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran, karena fakta dalam kalimat tersebut.
2. Kalimat Argumentasi : kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat argumentasi, karena dapat mempengaruhi masyarakat untuk mengurangi konsumsi beras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar